Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki
bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi
(siapa yang dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan,
maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.(QS.
Saba’: 39)
Satu hal yang kadang sulit bagi kita yakni merelakan apa
yang kita berikan kepada orang lain. Padahal dengan tegas Allah berjanji akan
memberikan rizki kepada para hambanya, dengan memberi balasan atas amal yang
dikerjakan. Barang siapa yang menyedekahkan hartanya dengan diliputi rasa
kekhawatiran akan menjadi fakir, maka seolah-olah ia tidak membenarkan janji
Allah dan RasulNya.
Dalam sebuah riwayat, Abu Hurairah pernah menceritakan
Rasulullah SAW sedang menasehati Bilal: ”Sedekahkan hartamu wahai Bilal. Kamu
jangan khawatir kalau Allah sang penguasa Arsy sampai mengurangi hartamu
(fakir)”. (HR Thabarani)
Hiasan Bisikan Setan
Memang setan tak akan pernah menyerah untuk selalu
meniupkan rasa takut dan khawatir kepada orang yang senantiasa shadaqah.
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan
dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha
Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 268)
Menafsirkan ayat mulia ini, Ibnu Abbas berkata: "Dua hal dari Allah, dan dua
hal dari setan. Dan dua hal dari Allah adalah, "Allah menjanjikan untukmu
ampunan daripadaNya," yakni atas maksiat yang kamu kerjakan, "dan
karunia" berupa rizki. Sedang dua hal dari setan: "Setan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan." Setan itu berkata, 'Jangan kamu
infakkan hartamu, peganglah untukmu sendiri karena kamu membutuhkannya'.
"Dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).
Imam Ibnu Qayim Al-Jauziyah dalam menafsirkan ayat yang
mulia ini berkata: "Demikianlah, peringatan setan bahwa orang yang
menginfakkan hartanya, bisa mengalami kefakiran bukanlah suatu bentuk kasih
sayang setan kepadanya, juga bukan suatu bentuk nasihat baik untuknya. Adapun
Allah, maka Ia menjanjikan kepada hambaNya ampunan dosa-dosa daripadaNya, serta
karunia berupa penggantian yang lebih baik daripada yang ia infakkan, dan ia
dilipatgandakanNya baik di dunia dan di akhirat."
Selaksa Manfaat
Banyak pundi-pundi amal yang dapat kita dulang dari
sebuah shadaqah, berikut ini diantara manfaat yang dapat kita peroleh dari
shadaqah, tentunya tidak sebatas yang kami sebutkan berikut, tapi lebih dari
itu.
Pertama, diturunkannya
barokah dari harta seseorang. Barokah maknanya adalah tambah atau tetapnya
kebaikan. Dengan harta yang disedekahkan akan menambah amal shalih seseorang,
untuk menyantuni fakir miskin anak yatim sekaligus sebagai tambahan amal
shalih. Dengan begini tetaplah kebaikan dalam dirinya. Abu Hurairah
meriwayatkan: Rasulullah SAW pernah bersabda: “Wahai manusia bersedekahlah apa yang
telah dikaruniakan kepadamu” kemudian Rasullullah melanjutkan sabdanya,
sesungguhnya berkah Allah (rezeki) tidak terbatas, senantiasa mengalir, dan
tidak sesuatupun yang bisa menguranginya, baik diwaktu malam atau siang. (HR
Muslim)
Kedua, rizki semakin
melimpah atau sebagai pembuka pintu rizki. Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari
dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda: "Tidaklah para hamba berada di
pagi hari kecuali didalamnya terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya
berdo'a, 'Ya Allah, berikanlah kepada orang yang berinfak ganti (dari apa yang
ia infakkan)'. Sedang yang lain berkata, 'Ya Allah, berikanlah kepada orang
yang menahan (hartanya) kebinasaan (hartanya)'."
Ketiga, diturunkan hujan
dari langit yang menumbuhkan berbagai macam tumbuhan.
Abdullah bin Umar bercerita : Rasulullah SAW mendatangi
kami kemudian berkhutbah : “…suatu kaum yang enggan berzakat dan mereka tidak
merasakan turun hujan dari langit dan seandainya tidak ada binatang ternak
niscaya mereka tidak diturunkan hujan…(HR Muslim).
Hadits di atas menyatakan keengganan kita mengeluarkan
zakat menimbulkan tertahannya hujan sehingga mengakibatkan paceklik, kelaparan,
hidup serba susah dan berkurangnya kebaikan dimuka bumi.
Keempat, menolak
terjadinya bencana atau musibah. Sahabat Anas RA berkata: Bersegeralah kalian
mengeluarkan shadaqah, karena musibah tidak mampu melampaui shadaqah. Bisa jadi
silih bergantinya musibah yang menerpa negeri ini karena keengganan orang-orang
untuk mengeluarkan shadaqah.
Kelima, dapat
menyembuhkan penyakit. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Hendaklah kalian mengobati sakit kalian dengan shadaqah. (Hadits Hasan Shahih
at-Targhib Li al-Bani)
Keenam, dapat menghapus
dosa seseorang. Rafi’ bin Khujaj meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Shadaqah dapat menutup tujuh puluh pintu kejahatan. Dalam sabdanya yang lain:
Shadaqah dapat menghapus dosa sebagaimana air bisa memadamkan api.
Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal
buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara
soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai.
Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Maha
Kaya. Dititipkanya harta kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan
bershadaqah dengan penuh keikhlasan semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah
kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini
maupun saat menghadap-Nya kelak.
Wallahu
a’alam.