“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi
orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Baqarah [2]: 183).
Marhaban,
Ya Ramadhan. Selamat datang bulan yang amat istimewa. Bulan kesembilan dalam
kalender Hijriah ini menempati posisi yang mulia dalam ajaran Islam. Betapa
tidak. Pada bulan ini terjadi sederet peristiwa penting dalam sejarah peradaban
manusia.
Ramadhan
adalah bulan diturunkannya Alquran, kitab suci yang menjadi petunjuk hidup bagi
seluruh umat Manusia sehingga bulan ini dijuluki Syahr Alquran. “Ramadhan
adalah satu-satunya nama bulan yang tercantum dalam Alquran surah al-Baqarah
[2] ayat 185,” tulis Ensiklopedi Islam.
Di
bulan ini pula umat Islam meraih kemenangan dalam Perang Badar. Bahkan,
peristiwa penaklukkan kota Makkah (Fath Makkah) juga terjadi pada bulan yang
bergelar Syahr Allah (bulan Allah) itu. Pada bulan inilah, Allah SWT memberikan
pahala yang amat besar bagi setiap hamba yang berbuat kebaikan.
Pada
Ramadhan pula diturunkan Lailatul Qadar, sebuah malam yang lebih baik dari
seribu bulan. Yang paling istimewa, pada bulan ini, lebih dari 1,5 miliar
penduduk di seluruh jagad yang beragama Islam akan menunaikan ibadah shaum atau
puasa. Ramadhan bergelar Syahr as-Siyam karena pada bulan ini seluruh hamba
Allah yang beriman diwajibkan untuk menunaikan puasa atau shaum selama satu
bulan penuh.
Kewajiban
berpuasa ditegaskan oleh Allah SWT dalam Alquran surah al-Baqarah [2] ayat 183.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang
bertakwa.” Umat Islam mulai diwajibkan untuk berpuasa pada tahun kedua Hijrah,
saat memasuki bulan Ramadhan. Kewajiban menunaikan ibadah shaum dimulai setelah
Rasulullah SAW menerima wahyu, surat al-Baqarah ayat 183.
Lalu,
apa yang disebut dengan puasa?
Secara
bahasa, puasa berasal dari bahasa Arab, shaum (jamaknya shiyam) yang bermakna
al-Imsak (menahan). Sedangkan menurut istilah, puasa itu menahan makan dan
minum serta semua yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenam
matahari. Puasa adalah ibadah yang telah diwajibkan Sang Khalik kepada
umat-umat sebelum Nabi Muhammad SAW. Puasa merupakan ibadah yang telah dilakukan
sejak manusia hidup di muka bumi. Ibnu Katsir meyakini bahwa ajaran puasa sudah
ada sejak zaman Adam dan Hawa.
Puasa
Ummat Terdahulu
Menurut
Ibnu Katsir, Nabi Adam AS berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang
tahun. Ada pula yang mengatakan bahwa Adam berpuasa pada 10 Muharram sebagai
rasa syukur karena bertemu dengan istrinya, Hawa, di Arafah. Pendapat lainnya
menyebutkan, Nabi Adam berpuasa sehari semalam pada waktu dia diturunkan dari
taman surga oleh Allah.
Nabi
Nuh AS pun bersama umatnya berpuasa. Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi
dan Rasul, mengutip penjelasan Ibnu Majah yang menyebutkan bahwa, “Puasa Nuh
adalah setahun penuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha.” Nabi-nabi
sesudahnya pun melakukan ibadah puasa.
Puasa
juga tak hanya dikenal dalam agama Islam. Agama dan kepercayaan lainnya pun
memiliki tradisi puasa. Tentu saja, caranya berbeda-beda. Puasa yang diwajibkan
bagi umat Muslim yang beriman amatlah istimewa. Karena, inti kewajiban shaum
adalah mencetak insan yang bertakwa.
Keutamaan
Bulan Ramadhan
Bulan
Ramadhan bulan yang mulia, sebuah momen yang sangat agung dimana Allah -ta'ala
melipat gandakan pahala setiap hamba yang beramal, dan membukakan pintu-pintu
kebaikan. Bulan yang penuh berkah dan rahmat serta ampunan. Allah berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya
: "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS Al-Baqoroh : 185)
Bulan
dimana pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan dibelenggunya
setan-setan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
Artinya
: "Jika datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu
neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (Muttafaq 'Alaihi)
Dibukanya
pintu-pintu surga dikarenakan banyaknya amalan-amalan sholih dilakukan pada
bulan tersebut dan ditutupnya pintu-pintu neraka dikarenakan sedikitnya amalan
kemaksiatan yang dilakukan orang-orang yang beriman pada bulan itu. Dan dibelenggunya
setan-setan dikarenakan mereka tidak bisa lagi merusak dan menyesatkan manusia
sebagaimana pada bulan-bulan yang lain dimana manusia pada waktu itu sedang
sibuk melaksanakan amalan-amalan ibadah dan ketaatan.
Dan
diantara keutamaan bulan ramadhan adalah sebagaimana yang disabdakan Rosulullah
-sholallahu 'alaihi wasallam- :
Artinya
: "Diberikan kepada ummatku 5 hal pada bulan Ramadhan yang tidak diberikan
kepada ummat-ummat sebelumnya : Bau mulut seseorang yang berpuasa lebih wangi
bagi Allah dari pada wangi misik. Malaikat-malaikat mendoakan ampunan bagi
orang-orang yang berpuasa sampai mereka berbuka. Allah menghiasi surga-Nya
setiap hari seraya berkata : mereka para hamba-hambaKu yang harus merasakan
kesusahan (demi) menuju kepadamu. Dibelenggunya gangguan-gangguan setan maka
setan-setan tidak bisa lagi menyesatkan sebagaimana mereka menyesatkan pada
bulan-bulan yang lainnya. Dan diampuni (dosa-dosa) mereka disetiap akhir malam.
Lima
keutamaan yang diberikan kepada ummat ini pada bulan Ramadhan yang tidak
diberikan kepada ummat sebelumnya :
1.
Bahwa bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih wangi dari pada wangi
misik. Hal ini karena bau mulut disebabkan oleh amalan ketaatan yaitu puasa. Akan
tetapi bukan berarti seseorang yang berpuasa kemudian menyepelekan kebersihan
mulutnya sehingga dapat mengganggu orang lain disekitarnya. Dikarenakan bau
tersebut tidak dapat dihindarkan pada waktu puasa, maka setiap orang yang
berpuasa harus berusaha semaksimal mungkin agar orang disekitarnya tidak
terganggu oleh bau mulutnya.
2.
Bahwa para malaikat mendoakan ampunan untuk orang-orang yang berpuasa hingga
mereka berbuka. Dan malaikat adalah makhluk yang dimuliakan, tidak pernah
melanggar perintah-perintah-Nya. Dan mereka adalah makhluk yang paling utama
untuk dikabulkan doanya.
3.
Allah -ta'ala- menghiasi surga-Nya setiap hari agar lebih menarik bagi
orang-orang yang beramal. Agar lebih menyemangati mereka untuk terus
mengamalkan ketaatan. Karena puasa, mereka dijauhkan dari kenikmatan-kenikmatan
dunia dan harus menanggung kesusahan akibat puasa. Ini dilakukan dengan harapan
untuk menggapai surga.
4.
Bahwa setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa mengganggu dan menyesatkan
orang-orang yang beriman sebagaimana mereka mengganggu pada bulan-bulan
selainnya. Karena Allah mengutamakan bulan Ramadhan dengan ibadah dan ketaatan
kepada-Nya. Sehingga orang-orang beriman pun sibuk dengan amalan mereka.
5.
Bahwa Allah mengampuni ummat ini pada tiap akhir malam. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bahwa setiap hamba
akan diberi pahalanya setiap selesai mengerjakan amalannya. Berarti, pada bulan
ini, setiap hamba akan diampuni jika mereka telah mengerjakan apa yang
diperintahkan kepada mereka dari berpuasa dan melaksanakan amalan-amalan yang
lainnya.
Itulah
beberapa keutamaan bulan suci ramadhan yang akan datang sebentar lagi. Sehingga
kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan niat yang
lurus dan jiwa yang bersih, karena semua amalan ketaatan sangatlah berat
kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.
Wallahu
a’alam.