UPT. Al-Islam & Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Mengenai Pribadi Rasulullah SAW

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzaab: 21)
Manusia Pilihan
Para ahli berbagai disiplin ilmu di belahan Barat dunia ini mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah sebagai manusia terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan. Mereka itu semuanya Non muslim, tapi dengan penelitiannya dari berbagai ilmu yang mereka miliki sempat membuktikan bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya manusia di dunia yang paling sempurna.
Michael S. Hart seorang ahli perbintangan dan sejarahwan Barat yang terkenal dengan bukunya berjudul The Hundred  yang mengupas biografi seratus orang ternama di dunia, menempatkan Nabi Muhammad SAW di urutan pertama dari kriteria manusia terbaik di dunia. Komentarnya: “Muhammad memang satu-satunya orang dalam sejarah yang telah berhasil secara sempurna, baik di bidang keagamaan maupun di bidang duniawi. Selain itu dia adalah pemimpin politik yang paling berhasil di muka bumi”. Itulah pengakuan para ilmuwan Barat yang bukan beragama Islam dan dengan tolak ukur yang berbeda-beda menurut bidang ilmunya masing-masing, menilai Nabi Muhammad SAW sebagai manusia pilihan, manusia terbaik dan luar biasa di dunia ini.
Siapa Muhammad SAW
Muhammad adalah manusia biasa, bukan malaikat dan bukan pula anak Tuhan seperti keyakinan umat Nasrani terhadap Nabi Isa AS. Beliau secara manusiawi sama dengan kita seluruh umat manusia, itu tercantum dalam firman Allah surah Al-Kahfi: 110. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan bahwa dalam ayat diatas Allah SWT memerintahkan Rasulullah untuk mengumumkan kepada manusia bahwa ia itu hanyalah seorang hamba Allah sama dengan kita ini bukan Tuhan!
Profil Nabi SAW
Banyak orang yang karena rasa kagum dan cintanya kepada Rasulullah, jadi penasaran ingin melihat seperti apa foto atau gambaran dan bentuk fisik beliau. Hal itu yang pasti tidak mungkin akan terlaksana, karena sudah jelas ada larangan menggambar dan membuat patung makhluk bernyawa dalam ajaran agama Islam. Nabi SAW bersabda: “Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru Allah menciptakan makhluk ( pelukis dan pematung)”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun demikian dari beberapa hadis yang ada, kita bisa sedikit membayangkan bagaimana bentuk fisik Rasulullah SAW yang sebenarnya, meski hal ini tidaklah begitu untuk diketahui.
Rasulullah SAW gagah dan harum. Al-Barra bin Azib RA berkata: Setahuku Rasulullah itu adalah orang yang paling tampan wajahnya, paling bagus akhlaknya. Tidak tinggi sekali dan juga tidak pendek”.(HR. Bukhari). Pembantu Nabi SAW, Anas bin Malik RA menceritakan: “Belum pernah aku menyentuh sesuatu, baik sutera maupun tenunan lainnya yang lebih halus dan lembut daripada telapak tangan Rasulullah. Dan belum pernah aku mencium wewangian yang lebih harum seperti aroma tubuh Rasulullah”. (Muttataq’alaih).
Rumah Rasulullah SAW
Menurut keterangan sejarah, rumah tempat tinggal Nabi SAW terdiri dari kamar yang ukurannya kecil dan sederhana, berderet di sekitar Masjid Nabawi di Madinah. Setiap istri dari sebelas istri beliau menempati satu kamar yang dibangun dari tanah liat dan batu-batu yang disusun. Atapnya bisa dijangkau dengan tangan, terbuat dari kayu dan pelepah kurma. Pada pintunya tergantung sehelai kain sebagai penutup.
Di rumah Nabi SAW tidak ada gambar. Bila kita masuk ke rumah Nabi SAW tidak kita dapati pula ada gambar-gambar yang dipajang di dinding seperti kita lihat di rumah-rumah zaman sekarang. Nabi SAW bersabda:
Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan lukisan”. (HR. Bukhari)
Di sisi lain, maka kita kita menemukan perabotan yang mewah yang dimiliki Rasulullah SAW, yang ada hanyalah baji besi yang biasa dipakai di kala berperang. Akan tetapi sebelum beliau wafat, menurut Aisyah RA istri beliau, baju besi tersebut digadaikan kepada seorang Yahudi dengan 30 sha’ gandum dan setelah beliau wafat Ali bin Abi Thalib yang menebusnya. Itulah gambaran rumah seorang Rasul Agung, seorang Kepala Negara dan Panglima Perang yang sarat dengan kesederhanaan dan keimanan dan penuh dengan wahyu dan risalah.
Tidurnya Rasulullah SAW
Mari sejenak kita tengok seperti apa tidur Nabi SAW, pemimpin umat dan Nabi terakhir serta manusia terbaik di dunia itu. Dalam hadis riwayat Ahmad disebutkan: “Tempat dimana Rasulullah tidur diatasnya hanyalah sebuah tikar yang terbuat dari kulit hewan yang diisi dengan sabut”.
Suatu ketika para sahabat berkunjung ke rumah Nabi SAW, kemudian mereka duduk. Lalu datanglah Umar yang melihat ada bekas anyaman tikar kasar pada sisi kanan perut Nabi SAW. Umar pun menangis, Rasulullah SAW bertanya: “Apa yang membuatmu menangis, wahai Umar?”Jawab Umar: “Demi Allah, saya tahu bahwa anda makhluk yang paling mulia di mata Allah SWT dari Kisra ( maharaja Persia) dan Kaisar (maharaja Romawi). Mereka berdua Kisra dan Kaisar itu bermain-main dengan dunia dan hidup dalam kemewahan, sedangkan engkau wahai Rasulullah tidur di tempat seperti ini”. Rasulullah SAW menjawab: “Bukankah engkau rela mereka memperoleh dunia, sedangkan kita memperoleh akhirat?”Jawab Umar:”Ya”.”Itulah sebenarnya yang (sedang) terjadi”, kata Rasulullah”. (HR. Imam Ahmad).
Abdullah bin Mas’ud RA pernah menawarkan: ”Wahai Rasulullah, kami ingin membuatkan kasur untukmu”. Kata Rasulullah SAW: ”Apalah artinya dunia ini bagiku? Aku di dunia bagaikan seorang pengembara yang berteduh di bawah pohon, dia beristirahat dan lalu meninggalkannya”. (HR. At-Tirmidzi). Subhanallah…betapa zuhudnya kehidupan beliau.
Posisi tidur Nabi SAW adalah beliau biasa tidur dengan meletakkan tangannya di bawah pipi sebelah kanan, jadi dalam posisi miring ke kanan.
Makan dan Minum Beliau
Rasulullah SAW biasa makan sambil duduk di tikar, tanpa meja makan. Posisi badan beliau tegak dan agak sedikit miring ke depan, tidak menyandarkan punggungnya ke dinding, kursi atau bantal. Kaki kiri beliau dilipat dengan lutut menghadap ke atas dan paha merapat ke dada dan telapak kaki menginjak tikar.
Beliau selalu makan dan minum dengan tangan kanan. Hal itu ia lakukan bukan untuk dirinya saja, tapi ia perintahkan juga umatnya melakukan itu. Beliau bersabda: “Apabila salah seorang kalian makan, hendaknya dengan tangan kanan. Dan apabila ia minum hendaknya minum dengan tangan kanan. Karena sesungguhnya setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri”. (HR. Muslim, Ahmad)
Rasulullah SAW makan dengan tiga jari dan menjilatnya. Dari Ka’ab bin Malik RA, ia berkata: ”Aku melihat Rasulullah SAW makan dengan tiga jari. Dan setelah selesai makan beliau menjilatinya jari jemarinya itu”. (HR. Muslim). Itulah kebiasaan Nabi SAW dalam makannya, makan dengan tiga jari. Seandainya makan yang berkuah agak repot juga bila menggunakan tiga jari, apalagi zaman sekarang lebih praktis pakai sendok. Sedang mengenai menjilati jari jemari dan piring bekas makan, Nabi SAW pernah bersabda: ”Sesungguhnya kalian tidak tahu di manakah barokah makan kalian”. (HR. Muslim). Apabila kita makan dengan sendok dan garpu, maka sendok dan garpu yang kita jilati. Intinya adalah agar umat Islam menghindari pemubaziran dan menjaga kebersihan.
Rasulullah SAW tidak bernapas ketika minum, bahwa ia melarang kita mengambil napas ketika sedang minum di tempat kita minum (gelas, cangkir dan sejenisnya). Beliau juga melarang meniup minuman. Sebaiknya sewaktu minum tidak sambil berdiri dan tidak sekali teguk menghabiskan segelas air. Sabda Nabi SAW: “Janganlah kalian minum sekali teguk seperti minumnya unta. Tapi minumlah dua atau tiga kali tegukan. Dan bacalah basmalah ketika minum, kemudian bacalahhamdalah ketika selesai minum”. (HR. At-Tirmidzi)
Wallaahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sukkron