UPT. Al-Islam & Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Pontianak

SEJARAH PUASA dan KEUTAMAANNYA

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Baqarah [2]: 183).
Marhaban, Ya Ramadhan. Selamat datang bulan yang amat istimewa. Bulan kesembilan dalam kalender Hijriah ini menempati posisi yang mulia dalam ajaran Islam. Betapa tidak. Pada bulan ini terjadi sederet peristiwa penting dalam sejarah peradaban manusia.

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran, kitab suci yang menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat Manusia sehingga bulan ini dijuluki Syahr Alquran. “Ramadhan adalah satu-satunya nama bulan yang tercantum dalam Alquran surah al-Baqarah [2] ayat 185,” tulis Ensiklopedi Islam.
Di bulan ini pula umat Islam meraih kemenangan dalam Perang Badar. Bahkan, peristiwa penaklukkan kota Makkah (Fath Makkah) juga terjadi pada bulan yang bergelar Syahr Allah (bulan Allah) itu. Pada bulan inilah, Allah SWT memberikan pahala yang amat besar bagi setiap hamba yang berbuat kebaikan.
Pada Ramadhan pula diturunkan Lailatul Qadar, sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Yang paling istimewa, pada bulan ini, lebih dari 1,5 miliar penduduk di seluruh jagad yang beragama Islam akan menunaikan ibadah shaum atau puasa. Ramadhan bergelar Syahr as-Siyam karena pada bulan ini seluruh hamba Allah yang beriman diwajibkan untuk menunaikan puasa atau shaum selama satu bulan penuh.
Kewajiban berpuasa ditegaskan oleh Allah SWT dalam Alquran surah al-Baqarah [2] ayat 183. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.” Umat Islam mulai diwajibkan untuk berpuasa pada tahun kedua Hijrah, saat memasuki bulan Ramadhan. Kewajiban menunaikan ibadah shaum dimulai setelah Rasulullah SAW menerima wahyu, surat al-Baqarah ayat 183.

Lalu, apa yang disebut dengan puasa?
Secara bahasa, puasa berasal dari bahasa Arab, shaum (jamaknya shiyam) yang bermakna al-Imsak (menahan). Sedangkan menurut istilah, puasa itu menahan makan dan minum serta semua yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa adalah ibadah yang telah diwajibkan Sang Khalik kepada umat-umat sebelum Nabi Muhammad SAW. Puasa merupakan ibadah yang telah dilakukan sejak manusia hidup di muka bumi. Ibnu Katsir meyakini bahwa ajaran puasa sudah ada sejak zaman Adam dan Hawa.

Puasa Ummat Terdahulu
Menurut Ibnu Katsir, Nabi Adam AS berpuasa selama tiga hari setiap bulan sepanjang tahun. Ada pula yang mengatakan bahwa Adam berpuasa pada 10 Muharram sebagai rasa syukur karena bertemu dengan istrinya, Hawa, di Arafah. Pendapat lainnya menyebutkan, Nabi Adam berpuasa sehari semalam pada waktu dia diturunkan dari taman surga oleh Allah.
Nabi Nuh AS pun bersama umatnya berpuasa. Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi dan Rasul, mengutip penjelasan Ibnu Majah yang menyebutkan bahwa, “Puasa Nuh adalah setahun penuh, kecuali hari Idul Fitri dan Idul Adha.” Nabi-nabi sesudahnya pun melakukan ibadah puasa.
Puasa juga tak hanya dikenal dalam agama Islam. Agama dan kepercayaan lainnya pun memiliki tradisi puasa. Tentu saja, caranya berbeda-beda. Puasa yang diwajibkan bagi umat Muslim yang beriman amatlah istimewa. Karena, inti kewajiban shaum adalah mencetak insan yang bertakwa.

Keutamaan Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan bulan yang mulia, sebuah momen yang sangat agung dimana Allah -ta'ala melipat gandakan pahala setiap hamba yang beramal, dan membukakan pintu-pintu kebaikan. Bulan yang penuh berkah dan rahmat serta ampunan. Allah berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya : "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS Al-Baqoroh : 185)
Bulan dimana pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan dibelenggunya setan-setan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
Artinya : "Jika datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (Muttafaq 'Alaihi)
Dibukanya pintu-pintu surga dikarenakan banyaknya amalan-amalan sholih dilakukan pada bulan tersebut dan ditutupnya pintu-pintu neraka dikarenakan sedikitnya amalan kemaksiatan yang dilakukan orang-orang yang beriman pada bulan itu. Dan dibelenggunya setan-setan dikarenakan mereka tidak bisa lagi merusak dan menyesatkan manusia sebagaimana pada bulan-bulan yang lain dimana manusia pada waktu itu sedang sibuk melaksanakan amalan-amalan ibadah dan ketaatan.
Dan diantara keutamaan bulan ramadhan adalah sebagaimana yang disabdakan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- :
Artinya : "Diberikan kepada ummatku 5 hal pada bulan Ramadhan yang tidak diberikan kepada ummat-ummat sebelumnya : Bau mulut seseorang yang berpuasa lebih wangi bagi Allah dari pada wangi misik. Malaikat-malaikat mendoakan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa sampai mereka berbuka. Allah menghiasi surga-Nya setiap hari seraya berkata : mereka para hamba-hambaKu yang harus merasakan kesusahan (demi) menuju kepadamu. Dibelenggunya gangguan-gangguan setan maka setan-setan tidak bisa lagi menyesatkan sebagaimana mereka menyesatkan pada bulan-bulan yang lainnya. Dan diampuni (dosa-dosa) mereka disetiap akhir malam.
Lima keutamaan yang diberikan kepada ummat ini pada bulan Ramadhan yang tidak diberikan kepada ummat sebelumnya :
1. Bahwa bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih wangi dari pada wangi misik. Hal ini karena bau mulut disebabkan oleh amalan ketaatan yaitu puasa. Akan tetapi bukan berarti seseorang yang berpuasa kemudian menyepelekan kebersihan mulutnya sehingga dapat mengganggu orang lain disekitarnya. Dikarenakan bau tersebut tidak dapat dihindarkan pada waktu puasa, maka setiap orang yang berpuasa harus berusaha semaksimal mungkin agar orang disekitarnya tidak terganggu oleh bau mulutnya.
2. Bahwa para malaikat mendoakan ampunan untuk orang-orang yang berpuasa hingga mereka berbuka. Dan malaikat adalah makhluk yang dimuliakan, tidak pernah melanggar perintah-perintah-Nya. Dan mereka adalah makhluk yang paling utama untuk dikabulkan doanya.
3. Allah -ta'ala- menghiasi surga-Nya setiap hari agar lebih menarik bagi orang-orang yang beramal. Agar lebih menyemangati mereka untuk terus mengamalkan ketaatan. Karena puasa, mereka dijauhkan dari kenikmatan-kenikmatan dunia dan harus menanggung kesusahan akibat puasa. Ini dilakukan dengan harapan untuk menggapai surga.
4. Bahwa setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa mengganggu dan menyesatkan orang-orang yang beriman sebagaimana mereka mengganggu pada bulan-bulan selainnya. Karena Allah mengutamakan bulan Ramadhan dengan ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Sehingga orang-orang beriman pun sibuk dengan amalan mereka.
5. Bahwa Allah mengampuni ummat ini pada tiap akhir malam. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bahwa setiap hamba akan diberi pahalanya setiap selesai mengerjakan amalannya. Berarti, pada bulan ini, setiap hamba akan diampuni jika mereka telah mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka dari berpuasa dan melaksanakan amalan-amalan yang lainnya.
Itulah beberapa keutamaan bulan suci ramadhan yang akan datang sebentar lagi. Sehingga kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan niat yang lurus dan jiwa yang bersih, karena semua amalan ketaatan sangatlah berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.
Wallahu a’alam.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sukkron